Apa Yang Saya Makan Selama Di Syburi


Syburi? Apa itu? Syburi merupakan nama yang disematkan oleh Thailand ketika Kedah bersatu dengan Thailand pada tahun 1943-1945. Lalu mengapa saya gunakan Syburi ketimbang Kedah? Karena saya juga sempat mengunjungi Thailand selatan selama dua hari dan ternyata kuliner Kedah sedikit berbeda dengan kuliner Melayu selatan yang gurih dan thick. Kuliner Kedah memiliki rasa gurih, thick dan asam. Seperti masakan Thailand. Maka dari itu padanan Syburi saya rasa masih pantas ada dalam kuliner.

Kunjungan kali ini adalah ketidaksengajaan asal beli tiket murah tanpa lihat tanggal. Alhasil saya marathon pulang dari Saudi lanjut Malaysia. Dan lagi-lagi niatan saya untuk santai-santai sambil review restoran juga harus pupus, karena perut saya bermasalah. Dokter bilang perut saya jet lag, kacau jam makannya sehingga saya harus menenggak obat gastritis. Dan yah, daripada jadi dokumentasi tidak jelas lebih baik saya coba bagikan sedikit pengalaman saya makan selama berada di Malaysia Utara & Thailand Selatan ini.


Kiri atas: Laksa | Kanan atas: Gorengan
Kiri bawah: Kue cucur udang | Kanan Bawah: Nasi & Mie Goreng

Selama di Kedah saya tinggal di Kota Changloon di rumah Dosen UUM (Universiti Utara Malaysia). Kota ini 10 km ke perbatasan Thailand. Sebuah kota kecil yang merupakan daerah satelit dari kampus UUM. Setiap hari rabu ada pasar malam di kota Changloon. Pasar ini sistemnya persis seperti pasar yang saya kenal di Minangkabau dan beberapa daerah lain di Indonesia, yaitu mereka jualannya berpindah-pindah sesuai jadwal hari. Saya sempat jajan semua yang ada di foto di atas, kecuali nasi dan mie goreng. Laksa yang saya coba tidak gurih kaldu, melainkan main di bawang. Dan laksanya terasa asam, namun rasa asam adalah normal karena memang kebiasaan gaya makan di Malaysia Utara. Sementara kue cucur udang rasanya seperti kue gorengan tepung dengan potongan udang.


Dari Changloon saya sempat ke Hat Yai, Thailand. Saya mencoba makan... entahlah saya ga tau namanya. Warungnya prasmanan. Saya juga ga bisa baca aksara Thai. Cuma modal liat halal yaudah masuk. Yang unik sih udangnya pakai kacang, tapi kacangnya bukan biji, bentuknya seperti kentang tapi rasa kacang. Lalu lalapannya sambelnya yang pink itu lihat? yaaa itu tidak pedes, melainkan asem. Namanya apa saya ga tahu.


Kiri atas: Ketan Mangga | Kanan atas: Tom Yam Goong & Salad Mangga
Kiri bawah: Gerai Makan Malam di Hat Yai | Kanan Bawah: Penjaja Makan Malam

Masih di Hat Yai, mencari makanan halal di Thailand selatan sangatlah mudah. Biasanya mereka mencantumkan logo bulan bintang atau halal, tapi kalau mau lebih jelas lagi bahkan mbak-mbak yang jaga pun banyak buanget yang kerudungan. Jadi kalau bilang di Thailand selatan susah cari makanan halal ya itu sih mengada-ngada. Atau terlalu malas untuk googling mungkin. Kami makan di daerah dekat hotel presiden. Walaupun halal, makan di Thailand perlu memiliki kesiapan perut dan mental. Saya makan tom yam goong dan salad mangga sangat asam sekali, gastritis saya sampai kambuh. Akhirnya semalaman saya sakit perut, tenggorokan mau muntah, hidung sesak nafas, dan jantung palpitasi. Satu lagi yang saya nikmati dan saya perhatikan adalah orang di Thailand selatan dan Malaysia Utara suka makan pulut (ketan). Ketan dimana-mana, favorit saya pakai mangga. Ada juga yang pakai durian bahkan daging ayam.


Kiri atas: Nasi Ayam Gaya India tamil | Kanan atas: Resto Nasi Kandar Yasmeen
Kiri bawah: Nasi Ayam Gaya India tamil | Kanan Bawah: Nasi Ayam Gaya China

Kembali lagi ke Changloon, saya jadi banyak makan nasi ayam karena netral bagi lambung. Saya paling suka nasi ayam gaya kandar, yaitu gaya India Tamil. Ayamnya cuma lauk sampingan yang bisa dipilih, utamanya mereka nasi dicampur dengan macam-macam kuah, bisa 4 bahkan 10 jenis kuah! rasanya kaya sekali. Tetapi kadang-kadang saya juga makan ayam di gerai Melayu. Biasanya disajikan nasi ayam gaya China yaitu masak merah/kecap dengan kuah.


Atas: Jaya Grocer & Laksa Ipoh Quizzin
Tengah: KFC & Jambu Asam Boe, Milo
Bawah: Laicikang, Ais Batu Campur & Sari kundur, Jeruk Plum

Special mention: Jaya Grocer & Quizzin. Kalau kepepet duit terbatas makan dimana di KLIA2 coba ke quizzin, dua kali saya makan kesana cuma kena 10-15 ringgit, laksa ipohnya enak, nasi lemak sotongnya pun juga. Kalau lebih kepepet lagi beli roti di Jaya Grocer 4 ringgit udah bisa dapet roti termurah & minuman termurah.

Untuk brand yang sudah ternama coba KFC dan milo. KFC mereka punya saus keju yang ga ada di Indonesia. Dan milonya yang terkenal lebih manis dan pekat, enak sekali. Oh ya biasanya di penjual milo suka ada yang jual jus jambu pakai asam boe (manisan plum kering) rasanya asam manis, saya suka. 

Terakhir coba pula laicikang, es leci dengan kacang pakai pala dan cincau kolang kaling. Wuih, segar dan kaya rasa, terutama pas gigit pala, sedap! kalau ABC ais batu campur, hampir sama cuma bedanya ABC dengan es yang menggunung plus susu. Produk lain yang saya suka f&n wintermelon, manisnya mild lalu sweet & sour dengan berbagai macam "jeruk"nya. Di malaysia jeruk artinya manisan, kamu bisa ketemu jeruk plum, jeruk zaitun, jeruk kiwi, dan jetuk-jeruk lainnya.

Komentar