Jakarta: Marco Padang


Kalau bosan dengan makanan Minang yang beraliran mainstream mungkin Marco Padang bisa jadi salah satu alternatif. Marco menawarkan menu-menu minang peranakan. Kehadiran Marco Padang merupakan angin segar sekaligus membuka pemetaan baru dalam dokumentasi aliran kuliner Minang selain dari Bukit, Darat ataupun Pesisir.


Petualangan lidah saya di Marco dimulai dari soto padang. Gurih, tipikal khas soto padang dengan isian bihun, perkedel dan paru. Dilengkapi juga dengan sambal dan kerupuk merah jambu.


Selanjutnya saya mencicipi barramundi panggang pacak. Benar-benar menerbitkan selera makan. Sambalnya menempel erat dengan daging ikan. Terasa padu dan menyempurnakan satu sama lain. Tidak hanya sekedar pedas, sambal barramundi juga terasa segar. Tidak boleh dilewatkan apabila berkunjung ke Marco Padang.


Kemudian, lauk lain yang sangat direkomendasikan adalah belut. Belut renyah dengan sambal ala Minang. Belut lado merah rasanya mantap, tapi belur lado hijau rasanya sempurna. Keduanya memiliki rasa pedas masing-masing yang dijamin membuat anda ingin tambah lagi dan lagi.


Dessert juga tidak boleh ketinggalan, saya pesan dua dessert yaitu es duren sumatera & es jeli medan. Kalau anda suka dessert yang manis creamy tentulah direkomendasikan untuk makan es duren, sementara es jeli lebih cocok untuk yang mencari kesegaran.


Snack-nya juga oke. Martabak kelapa tipis kering ini sangat nostalgia. Sekarang sangat susah untuk mencari panganan ini. Kecuali di Sumatera Barat, mungkin, karena saya masih tahu langganan orang tua saya dimana.

 

Membasuh semua makanan tadi dengan Kopi dari Bukittinggi. Pakai susu atau tidak sama nikmatnya. Jika ingin mencoba yang lain jus pinang bisa dicoba. Konon bisa meningkatkan stamina dan memperbaiki kondisi tubuh.

-----

Marco Padang

PI/GI/PIM/PP/Lotte Avenue

Soto Padang: 40rb
Es Duren Sumatera: 35rb
Martabak Kelapa: 20rb
Es Kopi Susu Padang: 30rb
Barramundi Panggang Pacak: 120rb

-----

Lebih dekat dengan hungerranger, follow:
















Komentar